Ilalang

Ilalang
Ini Aku... kau tahu?

Senin, 08 November 2010

Kacamata Sepeda Kumbang

Senyumku tiba-tiba mengembang diiringi nyanyian-nyanyian hangat, saat pertama kali kulihat bayangmu mengayuh sepeda dibawah terik mentari.
Kuperhatikan peluhmu yang mengalir pelan di tepi dagu, dengan nafas yang terengah-engah, namun ada sinar asa yang cemerlang..begitu bersemangat.
Hei.. siapakah gerangan dirimu? Lelaki berkacamata yang menaiki sepeda kumbang...
Sejak itu sosokmu tetap melekat dalam benakku, aku ingin melihatmu.. Lelah mengayuh sepeda kumbang itu...
Kacamata Sepeda Kumbang...!
Orang pertama yang berhasil membuat jantungku berdegub bertubi-tubi,
Orang pertama yang bisa membuat pipiku bersemu... lagi... dan lagi...
Aku benar-benar kecanduan akan rasa itu..
Jadi tolonglah sering-sering muncul dihadapanku,hei..Si Kacamata Sepeda Kumbang.
Aku tahu diriku tidak pintar merayu dan untuk tahu namamu pun aku malu... Tapi aku tak mau tahu!
Maka dibawah pohon itu aku terus menunggu.
Dengan sebuah buku tebal yang pura-pura kubaca, namun mataku tetap mencari-cari sosokmu.
Satu-satunya sosok yang kini bisa memberikan rasa itu..
Hei.. Si Kacamata Sepeda Kumbang... cepatlah hadir untuk mengisi hatiku!
Bibir ini terlalu berat untuk bisa tersenyum kecuali melihatmu!
Sesak karenamu ini begitu menyenangkan!!
Apalagi detak ini telah membuatku melayang...
Di kejauhan kulihat dirimu lagi, lelah mengayuh sepeda kumbang itu...Dibawah panas namun terlindungi bayang-bayang dedaunan,kulihat senyummu sendu...
Aku ...tertunduk...malu...
Terima kasih... Hei, Si Kacamata Sepeda Kumbang.. aku sudah cukup akan rasa itu... yang telah lama ditutupi benalu. Walau senyum itu bukan untukku, aku senang bisa bertemu denganmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar