Ilalang

Ilalang
Ini Aku... kau tahu?

Senin, 08 November 2010

MATA

Ia sebenarnya protes pada Tuhan, mengapa Beliau itu memberikan sepasang mata untuk melihat tapi dengan kemampuan yang terbatas? Mata bisa melihat betapa hitamnya kulit seseorang atau betapa memuakkanya sebuah wajah dan tubuh untuk dipandang. Entahlah, apakah sifatnya juga seburuk rupanya? Ya...tentu saja, sesuai keinginan mata-mata yang melihatnya. Ia tak punya pilihan lain lagi selain menjadi apa yang mereka nilai, karena dengan itulah ia merasakan keberadaannya. Ia baik hati pada dasarnya, tapi mengapa, mata-mata itu menilai kebaikannya hanyalah hangat-hangat tai ayam?
“Ah...aku lebih nyaman jika ia jahat seperti rupanya” kata sepasang mata berwarna cokelat dengan iris yang begitu gelap. Mata yang begitu indah dan sepertinya alergi sekali melihat hal-hal yang buruk.
“Mumpung ia sedang bertobat, kenapa tidak kita manfaatkan saja kebaikannya? Toh kita juga membantu Tuhan untuk menguji mentalnya?” kata sepasang mata lain, yang dihiasi bingkai bening. Pantas saja mata ini lebih buta karena dihalangi benda bening yang sarat ilusi itu.
“Hahaha.... kapan kita tidak pernah memanfaatkan orang baik?” sambung sepasang mata lain yang dihiasi bulu mata lentik, dan tanpa lelah ia terus berkedip-kedip karena begitu bangganya.”ironisnya, kita yang indah-indah ini yang selalu dinilai baik. Perlu usaha yang lebih keras lagi bagi mereka yang  terlahir buruk untuk dinilai baik.”
Yah... begitulah mata dengan sejuta nilai absolute akan realita,dingin dan tanpa rasa. Harus bagaimana lagi? Toh kekuatan penilaian mata-mata itu begitu hebatnya, hingga bisa mengalahkan kepercayaan dirinya sendiri. Serasa mahluk yang perlu di daur ulang saja agar sedikit lebih enak dilihat. Kenapa? Ia tidak pernah meminta kepada Tuhan untuk menjadikannya tampak buruk. Apakah ini adalah salah ayah dan ibunya karena tidak bisa memeliharanya dengan benar sehingga ia tumbuh menjadi sosok yang susah diterima mata sehat? Atau mungkin keberadaannya ini merupakan sebuah kesalahan karena sosoknya begitu enak dipakai lelucon. Haha... atau mungkin ia terlahirpun ternyata hanyalah sebuah lelucon!! Lalu kemana lagi kakinya harus menapak agar dunia bisa menerimanya? Yah...sebuah rawa dan hutan belantara dengan sepi yang senantiasa setia menyambut hadirnya, atau kembali saja ke dalam tanah, air, udara dan panas yang telah gagal membentuk dirinya tidak seperti manusia-manusia lain yang sempurna.
 Namun ia tidak menyerah, untuk tetap menjadi baik, seperti apa yang ia baca dalam buku.. bukan untuk apa-apa... ia hanya ingin dilihat bahwa ia juga seorang manusia, mempunyai nama cantik untuk disebut dan bukan mahluk mutasi, badut, celeng atau apalah julukan-julukan kreatif lain untuknya. Bodohnya Ia juga tetap percaya pada hal-hal yang sudah mulai tidak berlaku dalam kehidupan nyata ini. Tentang rasa, tentang ketulusan....Tapi ia sudah tidak tahan, benar-benar muak! Ia mulai bangkit dengan cemoohan sebagai cambuk motivasi utamanya. Dulu setiap usaha adalah beban yang berat, yang menghasilkan canda tawa dari mata-mata itu. Diremehkan sudah menjadi makanan basi baginya. Namun kali ini usaha itu terasa begitu menyenangkan! Tentang bagaimana piagam-piagam itu telah mengangkat derajatnya, atau bagaimana terhormatnya ia mengenal orang-orang berjiwa besar, dan untuk pertama kalinya ia merasa bangga terhadap dirinya sendiri.
“ Ternyata mempunyai mata itu begitu nikmat! Terutama saat melihat mata-mata sedih dan menyesal itu dari ketinggian ini” katanya dengan senyum skeptis.” Mataku juga telah dimodifikasi dengan hati, jadi aku bisa tahu mana kawan-kawan sejati, dan mana yang patut dibenci.”
Ah... mata.... ia menyesal telah protes pada Tuhan, terhadap semua keluhan-keluhan bodohnya. Tuhan memang memberikan sepasang mata untuk melihat dengan kemampuan terbatas, namun pengalaman hidup, suatu kejatuhan, keterpurukan dan apapun itu, ternyata merupakan proses yang nantinya akan membuat mata itu istimewa! Jadi tinggal pilih mana yang ingin di upgrade, mata dengan hati, mata dengan logika, mata duitan, mata keranjang. Hahaha... ini baru segelintir cerita tentang mata... lalu bagaimana dengan organ tubuh lainnya? Ckckck... hidup itu begitu busuk jika tidak benar-benar dimaknai dengan hati, jadi nikmati sajalah pertunjukan yang ada. 
cuk


Kacamata Sepeda Kumbang

Senyumku tiba-tiba mengembang diiringi nyanyian-nyanyian hangat, saat pertama kali kulihat bayangmu mengayuh sepeda dibawah terik mentari.
Kuperhatikan peluhmu yang mengalir pelan di tepi dagu, dengan nafas yang terengah-engah, namun ada sinar asa yang cemerlang..begitu bersemangat.
Hei.. siapakah gerangan dirimu? Lelaki berkacamata yang menaiki sepeda kumbang...
Sejak itu sosokmu tetap melekat dalam benakku, aku ingin melihatmu.. Lelah mengayuh sepeda kumbang itu...
Kacamata Sepeda Kumbang...!
Orang pertama yang berhasil membuat jantungku berdegub bertubi-tubi,
Orang pertama yang bisa membuat pipiku bersemu... lagi... dan lagi...
Aku benar-benar kecanduan akan rasa itu..
Jadi tolonglah sering-sering muncul dihadapanku,hei..Si Kacamata Sepeda Kumbang.
Aku tahu diriku tidak pintar merayu dan untuk tahu namamu pun aku malu... Tapi aku tak mau tahu!
Maka dibawah pohon itu aku terus menunggu.
Dengan sebuah buku tebal yang pura-pura kubaca, namun mataku tetap mencari-cari sosokmu.
Satu-satunya sosok yang kini bisa memberikan rasa itu..
Hei.. Si Kacamata Sepeda Kumbang... cepatlah hadir untuk mengisi hatiku!
Bibir ini terlalu berat untuk bisa tersenyum kecuali melihatmu!
Sesak karenamu ini begitu menyenangkan!!
Apalagi detak ini telah membuatku melayang...
Di kejauhan kulihat dirimu lagi, lelah mengayuh sepeda kumbang itu...Dibawah panas namun terlindungi bayang-bayang dedaunan,kulihat senyummu sendu...
Aku ...tertunduk...malu...
Terima kasih... Hei, Si Kacamata Sepeda Kumbang.. aku sudah cukup akan rasa itu... yang telah lama ditutupi benalu. Walau senyum itu bukan untukku, aku senang bisa bertemu denganmu.

HIDE AND SEEK

Hei… wanna play with me?
I’m alone in this deep dark abyss
I want to play hide and seek!
Let’s play!!
Ready or not you must find me!
Sssshhhhhh…. I’m hiding in the hell
Come….come catch me
I’ll shows you my deepest pain
The hurt that I keep till die
Come…come see me! Hi..hi..hi..
Don’t let me freeze in the cry that night
Because you should find me
Where?
Ask the dark
Ask the whispering wind
Please.. Don’t let me alone
So… wanna play with me?
Let’s play hide and seek!!!

cuk

HOPE

Where these words take me to go?
When see your smile
The shine on your bright eyes
The color of your cheerful face
Till when I can keep those strange beats?
I always wonder…
When it begin?
When that freezing heart be morning due
I wonder…
When the sun blossom upon my soul
Many flowers grows through my mind
But their fragrance only came from you
Could you always be the wind in this summer?

SACRED

Shore let me know
Hollow of my deep dark soul
Let’s the eve with cursed wish
Trapped on tragedy
Furrow the light
In this everlasting night
Judas priest stare scarily
For the smile of bloody teeth

FAREWELL HYMN


When the sight at loss
Through fragile destination
Upon light fade into darkness
When the eyes saw that black gown
With veil on that tears
Encounter the frown
That vague in the nightfall
Where is the wind?
It can’t whisper in the cry that night
Where is the sun shine?
It can’t warm those freezing skins
Only fog veil their coffin
Darken all that they believe in
With white chrysanthemums and red roses
Burry all their weaknesses

Haunted Doll

When the breath lost...
Soul flies
With the tears smile faded
But my spirit won’t die away
It reside on that fancy black gown
Where a gracious smile draw remorse
The skin as white as magnolia
With cheeks are like some roses pair
When the eyes deeply stare
Sink the hurt lullaby
“Where is my Prince?
I wanna play with!
I’ve been waiting
with that guillotine
And lifeless wine
don't be afraid
Promise that as sweet as honey.
Hurry come my Prince!
I’ve tired to waiting
Be with you, beside you,
With that guillotine
And lifeless wine
*Cuk*


Haunted Doll The Story




“Ini merupakan keinginanku jika aku telah mati” kata seorang gadis dengan tangis tertahan dipelupuk matanya.
” Jiwa dan karma pasti akan terbang dan terjebak dalam surga atau neraka, tapi kuingin kenanganku tak terlupakan, tetap tinggal, jadi urban legend..hm.. terdengar mengasikkan, atau mungkin hidup dalam sebuah boneka!” lanjutnya sambil memekik gembira namun tampak lirih, seolah hal tersebut adalah hal yang paling menyenangkan yang bisa dibayangkannya saat ini.
“ Hm... bagaimana jika sebuah boneka porselen dengan rambut kemerahan dan mata sebiru langit? Gaunnya putih...berenda... dihiasi sulaman bunga davodille! Rapuh namun kuat karena dendam. Dan boneka itu akan tetap mencari orang yang paling menyakitiku, selama hidupku. Hanya seorang, bayang wajahnya akan tetap membekas hingga waktu sudah berhenti sekalipun. Pasti kan bertemu lagi! Dan memang ingin bertemu sekali lagi. Mengingatkannya akan janji itu.. yang ternyata palsu! Padahal ada kata maaf tanpa batas untuknya, namun sakit ini telah membuat apapun membatu. Badan boleh menjadi debu namun kenangan itu akan hidup abadi dalam tubuh boneka porselen, dalam marionette atau boneka ventriloquist. Aku tahu benda-benda cantik itu telah menungguku, menginginkanku, tuk melepas hasrat kegelapan mereka. Inilah wasiatku.. Untuk yang paling kucintai dan sekaligus ku benci, yakinlah kita kan bertemu lagi, dengan cara apapun! Dalam tubuh porselen, kayu, karet atau kapas yang lembut.. Yang takkan hancur,seperti hancurnya hatiku dulu! Hingga saat digenggamanmu, dalam pelukmu, aku tak akan pernah terlepas lagi..sampai anak cucumu! Dibuang sayang, dan dicampakkanpun ku kan kembali lagi! Karena aku mengutukmu untuk selalu bersamaku! Hihihihihi.... dan Ayo kita bermain!!
Bermain apa? Tentu saja bermain dengan nasib!!” dan dalam tangis yang kini tidak bisa dibendungnya lagi, ia berbaring nyaman dalam bathub, dengan busa-busa lembut dan rendaman beraroma lilac. Air yang begitu jernih kemudian memerah, menodai tubuhnya yang putih sepucat bunga magnolia. Ah.. betapa segarnya..! Dan satu kata terakhir darinya,
“ Tuhan, dengan Lucifer tumbuh dalam jiwaku, cara ini...sudah cukup elite kan untuk bisa bertemu denganMu?” tertawa dalam keputusasaan, ia pun menutup mata damai, menunggu ketidakdamaian sang kekasih hati. hihihihihihihi
originaly created by Citra D`arc

Schizophrenic


The disease is...
Says “Yes” when your heart says “No”
Smile in misery
Forlorn in happiness
Lie for others good
No matter how hurt
Loves person who hate you
Hates person who love you
Grind is crazy
Freaks are splendid
What else?
Runaway from problem
But hunt for it
Just thought simple for that complicated thing!!
And how pleasurable mess up the severe
Who?
Both of us...
 black and white
Laugh upon regret tears
Wanna die in this blissful life
Or will you desire revive after the suicide?
Hahahaha...
That is you!
Because I’m alive